Secara formal, ada sebuah sistem yang mengatur pembagian kelas untuk siswa Gontor yang baru naik kelas. Yaitu dengan mengurutkan nama-nama mereka berdasarkan nilai ujian. Dengan kata lain, orang dengan nilai paling tinggi, seharusnya ditempatkan di kelas B yang merupakan abjad kelas tertinggi dengan nomor urut saru. Selanjutnya, akan diikuti oleh siswa-siswa lain berdasarkan nilai mereka dari yang paling tinggi ke yang paling rendah. Sistem pembagian kelas itu, di kemudian hari, menciptakan dua golongan akademis yang dipercaya memiliki kemampuan intelektual yang berbeda. Dua golongan itu adalah: fasl fauq , yang secara Bahasa berarti kelas tinggi, dengan rentangan B sampai F. mereka dianggap sebagai golongan dengan kepandaian tinggi. Yang kedua adalah fasl taht , secara etimologi berarti kelas rendah, dengan rentangan G sampai kelas terakhir. Berbanding terbalik dengan fasl fauq , fasl taht dianggap sedikit kurang dalam hal akademis. Anggapan yang berbeda terhadap fasl fauq