Lagi pengen jujur-jujuran dan mengenang beberapa step pertumbuhan yang telah berlalu. Dulu, saat aku hanyalah seorang bocah ingusan—padahal sekarang masih—berseragam putih dengan bawahan merah darah, melihat Alumni yang datang lagi ke MIN dengan seragam SMP kebanggaan mereka adalah sebuah momen yang sangat luar biasa. Itu adalah momen dimana hatiku ngiler deras. Saat melihat rombongan mereka datang untuk keperluan apapun, seakan mereka merkata padaku yang menatapnya penuh rasa takjub, “Kita dulu kaya kalian loh, tapi sekarang udah gede. Udah SMP.” Asem, batinku gondok-gondok sendiri. Itu sama dengan halnya saat aku dalam perjalanan, dan kebetulan melewati Jl. Merapi, di pertengahan jalan—tepatnya setelah pertigaan yang menghubungkan Jl. Merapi dengan arah kuburan—pasti aku yang melaju dari arah barat menyempatkan kepala untuk sekedar menengok ke kiri. Bangunan itu, di mata dan hatiku memiliki wibawa tersendiri. Ketika melihatnya walaupun hanya sekilas, seakan deretan gedung it