Skip to main content

Free Note

Manusia, hidupnya gak akan selalu lurus, selalu nyaman dan selalu dapat apa yang ia inginkan. tapi seperti apa yang sering kita dengar, hidup ini seperti roda yang selalu berputar. kadang kita ada di posisi puncak, saat hidup kita penuh kadamaian, kemapanan, dan kenyamanan. Namun ada kalanya juga kita ada di bawah, diinjak, dipukulin, dan aaHHH!! seakan hidup kita ini gak ada guna-nya.
Cuma kalo kita lagi ada diatas, jangan lupa kalo itu gak bakal baqo'. gak tetap. kita pasti akan kembali kw bawah lagi. Jangan sampai buta karena kesenangan itu, harus tetap ingat sama yang dibawah dan di samping kita. ada cara yang sangat indah untuk menikmati kebahagiaan, yaitu dengan berbagi kebahagiaan itu ke orang lain bukanka ngliat orang lain bahagia karena kita itu indah sekali?
Tapi kalo kita lagi ada dibawah, jangan juga putus asa, merasa hidup tak lagi bisa jadi nyaman,
jangan  dipikir dengan terlalu berat dan menganggap itu semua sebagai beban. coba deh, inget. kamu punya banyak temen, saudara, dan keluarga yang sangat menyayangi kita, selalu siap menghibur kita, dan menjadi tempat kembali yang paling aman. Satu hal lagi yang perlu kamu ketahui adalah kamu gak hidup sendiri. Jangan pernah su'udzon kepada Allah. jangan merasa Dia membenci atau tidak menyayangimu. Justru mungkin dengan cobaan yang Ia berikan itu, Dia berusaha untuk menjadikan kamu lebih dewasa. Berbagilah dengan kawanmu, beban itu akan terasa ringan kalo diangkat rame-rame. Percayalah! Allah pasti memberi jalan keluar pada setiap masalah, selama kita gak menyerah dan mau mencari jalan keluar itu

Comments

Popular posts from this blog

Gontor Horror Story~

Satu (lagi) kejadian yang sempat membuat pondok sibuk membicarakannya. Beberapa hari yang lalu, dikabarkan bahwa seorang santri yang berasrama di gedung Yaman kesurupan *JGLARR!!. Letak gedung itu memang cukup ekstrim, yakni diujung tenggara kawasan pondok dan paling dekat dengan sungai Malo—sungai tempat sisa-sisa pengikut PKI dipancung berpuluh tahun yang lalu— letak tersebut masuk kategori seram dan mengerikan untuk ukuran asrama. Menurut kabar yang beredar, sebab seorang santri itu kesurupan menurutku cukup menarik perhatian. Ceritanya, si Dono—sebut saja begitu— kehilangan sejumlah nominal uang yang dia simpa di dalam lemari pakaian. Tidak terima dan sakit hati, emosi Dono pun memuncak. Berdirilah ia di teras kamarnya di lantai dua yang langsung menghadap ke arah sungai Malo. “Sini! Genderuwo, Kuntilanak, Tuyul, atau apapun yang ngambil duitku. ANA LA AKHOF!! Nggak Takut!!” Seperti itu kurang lebih ia berteriak meluapkan amarah . Seakan tantangannya sampai ke telinga ...

Nyusu Sambil Ngemil Frech Fries ala The Milk #KulinerBoyolali

Penampang dari meja luar Petualangan Ulil bareng Griya Pulisen Boys menyusuri sudut-sudut mengisi perut di Boyolali pada malam hari belum berakhir. Kali ini spesial banget, karena malam ini, adalah malam takbiran. Malam ini kami keluar Cuma bertiga, Ulil, Estu (@paangestu), Aga (@Riyanto_aga). Dido yang biasanya habis-habisan di- bully sedang mudik ke habitat asalnya, sementara Arsyad, nyusul terakhiran. Padahal kami bertiga baru keluar dari gapura Griya Pulisen I hampir pukul 21.30 malam, tapi jalanan Boyolali masih ramai banget. Apalagi Jl. Solo-Semarang yang melintasi pasar kota boyolali. Polisi lalu lintas berjaga hampir di setiap persimpangan, memejeng motor dengan lampu panjang berkelap-kelip merah di atas joknya. tembok Kecuali mobil-mobil pemudik yang bernomor polisi B,F,D, dsb., jalanan dipenuhi oleh mobil-mobil bak terbuka yang mengangkut belasan orang, entah kemana tujuan mereka. Yang jelas, hampir setiap mobil sudah dilengkapi dengan speaker jumbo yang meng...

Damainya Gontor Tanpa Marosim~

Di Gontor ada dua jalan pemikiran yang saling bertentangan namun juga selalu berjalan beriringan menemani kehidupan santri. Yang pertaman adalah mereka yang setuju bahwa marosim itu bermanfaat untuk melancarkan kegiatan pondok, dan kedua adalah mereka yang justru menganggap marosim adalah bukti bahwa santri Gontor itu lelet dan tidak punya jiwa ketanggapan Jika diterjemahkan denganbahasa arab yang benar, marosim itu berarti upacara. Namun dalam istilah gontori, marosim adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengurus untuk mempercepat gerak anggotanya. Misalkan marosim pergi ke masjid, marosim keluar kamar sebelum membaca do’a, marosim berwudlu sebelum shalat, marosim masuk kelas, dan masih banyak lagi. Pokoknya selama ini hidup santri Gontor selalu lengket dengan kata marosim.penggunaan kata marosim tersebut merujuk pada anggota-anggota yang diberdirikan dengan suatu posisi barisan tertentu menyerupai upacara jika terlambat. Sebenarnya penggunaa kata marosim itu kurang tep...