Skip to main content

Ber-Energi Positif




                Menjadi seorang pemuda adalah sebuah anugerah yang sangat indah. Kesempatan ini merupakan sebuah kemewahan tersendiri. Karena diwaktu inilah kita memiliki semangat juang dan idealisme yang luar biasa terhadap sesuatu jika kita mau mengelolanya dengan baik. Kita akan selalu memiliki keberanian untuk melakukan banyak hal dan merasakan banyak perasaan tanpa takut itu akan jadi masalah. Dimasa ini juga rasa penasaran kita terhadap banyak hal begitu dalam. Kita akan rela melakukan apa saja demi mengenyangkan diri kita dari rasa penasaran itu. Rasa penasaran yang tinggi ini kadang berakibat baik jika kita ingin tahu banyak hal dan mencoba sesuatu yang baik pula. Tapi tidak sedikit pemuda yang kadang justru terjerumus karena rasa penasaran yang dalam terhadap sesuatu yang kurang baik.
                Saat berada di masa keemasan dalam hidup ini, kita diberi dua pilihan. Antara menjadi seorang pemuda yang bermanfaat, Atau hanya menjadi seorang pemuda normal seperti yang lainnya. Pemuda yang menganggap masa muda ini buat senang-senang saja, menghabiskan waktu untuk mengurusi urusan percintaan yang justru sering kali membuat masa muda muda ini jadi nggak indah lagi. Atau hanya ingin mengikuti arus, bangun siang setiap hari, malas pergi ke sekolah, waktunya habis buat mencetin keypad smartphone, dan nggak jelas banget deh hidupnya.
                Menjadi pemuda yang banyak bergerak itu sebenarnya indah, menghabiskan waktu dengan fokus mengerjakan hal-hal yang nyaman kita lakukan. Dengan begitu waktu kita akan terpakai untuk selalu mengembangkan diri. Seorang pemuda yang berhasil mengembangkan potensi didalam dirinya dan memiliki kemampuan khusus yang mendalam terhadap suatu bidang tentu akan bernilai tinggi. Ingat! Negeri ini masih butuh banyak pemuda bernilai tinggi untuk memperjuangkannya. Dan bisa saja satu dari kita ini bernilai seribu orang-orang biasa, tentu kalau kita berbeda dan memiliki pengaruh.
             
   Tapi sayangnya, yang banyak terjadi adalah pemuda berkelakuan baik, yang sebenarnya patut menjadi contoh untuk kawan-kawannya justru dianggap sok alim. Zaman sudah berganti dan semuanya berubah jadi aneh, sekarang seseorang remaja dianggap atau menganggap dirinya tidak keren kalau tidak merokok, kalau tidak punya pacar, atau bahkan kalau tidak kenal dengan miras. Hal ini tentu salah. Orang yang merokok, meminum minuman keras, mereka itulah yang sebenarnya merusak diri mereka sendiri. Sesuatu telah merubah cara pandang pemuda terhadap banyak hal. Banyak orang yang lebih suka menghabiskan uang mereka hanya untuk membeli baju mahal, membeli gadget canggih, atau makan direstoran berharga bintang lima karena itu dianggap keren daripada memanfaatkannya untuk mengembangkan diri mereka sendiri. Padahal tidak sepenuhnya seperti itu. Hidup kita ini bukan Cuma soal keren atau tidak.
                Untuk menjadi pemuda yang baik, tentu diri kita sendiri lah yang harus memulainya. Kita harus berani merubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita. Sekecil apapun. Lalu menggantinya dengan hal-hal yang lebih baik. hal-hal yang luar biasa pasti lah dimulai dari hal-hal yang sering kita anggap sepele. Perjalanan bermil-mil pun dimulai dari satu langkah pertama. Karena percaya atau tidak, bisa jadi prestasi seorang pemuda yang mendapatkan kesempatan untuk meloncat kelas bersama delapan dari 400 orang dimulai dari memperbaiki moodnya saat belajar. Dimulai dengan menata meja belajarnya agar terlihat rapi dan nyaman digunakan belajar. Sepele, bukan?
                Dan tidak dapat kita pungkiri bahwa perubahan menuju hal yang lebih baik itu memerlukan energi positif. Keberadaan dual hal yang sangat berlawanan, energi positif dan negative didalam diri kita berpengaruh besar kepada mood, perasaan, dan reaksi kita menghadapi suatu keadaan. Jika tubuh kita penuh dengan energi positif, tanpa kita sadari hati akan terasa tenang, dan untuk mengerjakan sesuatu, kita pasti memiliki semangat tersendiri. Kalaupun tiba-tiba kita terkena musibah, atau ada hal-hal yang menyulitkan, selama yang ada didalam tubuh kita adalah energy positif, kita tidak akan cepat putus asa, dan merasa kesulitan ini mudah saja. Sebaliknya, kalau yang sedang menguasai diri kita adalah energy positif, jangankan mau bersemangat untuk mengerjakan banyak hal. Bahkan untuk bangkit dari ranjang saja kita sering kali malas.
                Kendali tubuh ini sepenuhnya milik kita. Tangan, kaki, mata, otak, bahkan hati pun kita bisa mengaturnya. Apalagi kalau Cuma mengendalikan energi positif dan negatif, tentu mudah saja. Yang bisa merubah itu adalah tekad dan kemauan kita. Misalnya saat terbangun dari tidur, terlebih sudah lewat jam tujuh pagi. Walaupun sebenarnya banyak hal yang akan kita lakukan hari itu, tapi rasanya badan menolak, dan ingin tetap melanjutkan tidur. Disitu energy negative kita yang sedang bermain. Yang bisa kita lakukan saat itu adalah memunculkan tekad terlebih dahulu, dan berfikiran bahwa yang akan kita lakukan hari ini penting. Energy positif akan mulai mengalir kedalam tubuh menggantikan posisi energy negative. Kemudian setelah mandi, badan terasa segar kembali. Energy negative sepenuhnya sudah pergi, tinggal kita melanjutkan aktivitas sesuai apa yang kita rencanakan. Simple,kan mengganti energy negative menjadi positif. Ada contoh lagi saat kita dilanda kesedihan, kehilangan teman misalnya. Kalau kita mengizinkan energy negative memenuhi tubuh kita untuk waktu yang lama, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita hanya menangis, bersedih, dan mood jadi berantakan. Mau mengerjakan sesuatu sedih, mau makan sedih,mau belajar tidak focus. Tapi coba kalau kita mau cepat sadar dalam kesedihan itu, kita mau membangun tekad dan kemauan untuk segera bangkit, tentu energy positif akan segera muncul dan membuat kita mampu cepat bangun dalam keterpurukan itu dan dengan segera menyibukkan diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dari sekedar menangis dan bersedih. Lebih simple.
                Banyak hal disekitar kita yang ternyata sangat berpengaruh untuk memunculkan energy positif. Kalau saya sendiri misalnya, pikiran akan semrawutan setelah bangun dari tidur, terlebih melihat kasur berantakan, gordyn masih tertutup padahal sudah terang. Saya segera mandi agar badan menjadi segar, kemudian merapihkan kasur dan membuka gordyn, sangat simple sekali sebenarnya, tapi ternyata itu membuat saya bersemangat untuk melanjutkan aktivitas lagi. Tapi saya yakin semua orang juga punya hal simple yang membuat pikirannya tidak nyaman dan semrawutan. tapi satu, dengan membereskan hal-hal kecilyang membuat kita tidak nyaman itu akan memunculkan energy positif yang akan memunculkan semangat didalam diri.
                Dan percaya atau tidak, setelah kita mengganti energy negative didalam diri kita dengan energy positive, akan lebih banyak hal bermanfaat yang bisa kita lakukan. Perubahan-perubahan kecil akan bermunculan. Secara tidak langsung dengan mengubah hal-hal kecil menjadi baik, kita turut berpartisipasi menciptakan perubahan besar di dunia. Karena perjalanan berjuta-juta mil pasti dimulai dengan langkah pertama. Energy negative itu sering kita sebut dengan malas. Maka kita harus membuang jauh-jauh hal itu. Percayalah, dunia ini tidak akan pernah menjadi baik kalau hanya diisi oleh orang-orang malas. maka jadilah pemuda yang memiliki tekad baja dan ketekun untuk memunculkan kebaikan, yang membuat perubahan. Sekecil apapun itu. Ini adalah waktu yang tepat bagi pemuda berprestasi untuk mewarnai dunia. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Dan kalau bukan kita semua, siapa lagi. Now go out and change the world!!

Comments

Popular posts from this blog

Gontor Horror Story~

Satu (lagi) kejadian yang sempat membuat pondok sibuk membicarakannya. Beberapa hari yang lalu, dikabarkan bahwa seorang santri yang berasrama di gedung Yaman kesurupan *JGLARR!!. Letak gedung itu memang cukup ekstrim, yakni diujung tenggara kawasan pondok dan paling dekat dengan sungai Malo—sungai tempat sisa-sisa pengikut PKI dipancung berpuluh tahun yang lalu— letak tersebut masuk kategori seram dan mengerikan untuk ukuran asrama. Menurut kabar yang beredar, sebab seorang santri itu kesurupan menurutku cukup menarik perhatian. Ceritanya, si Dono—sebut saja begitu— kehilangan sejumlah nominal uang yang dia simpa di dalam lemari pakaian. Tidak terima dan sakit hati, emosi Dono pun memuncak. Berdirilah ia di teras kamarnya di lantai dua yang langsung menghadap ke arah sungai Malo. “Sini! Genderuwo, Kuntilanak, Tuyul, atau apapun yang ngambil duitku. ANA LA AKHOF!! Nggak Takut!!” Seperti itu kurang lebih ia berteriak meluapkan amarah . Seakan tantangannya sampai ke telinga ...

Nyusu Sambil Ngemil Frech Fries ala The Milk #KulinerBoyolali

Penampang dari meja luar Petualangan Ulil bareng Griya Pulisen Boys menyusuri sudut-sudut mengisi perut di Boyolali pada malam hari belum berakhir. Kali ini spesial banget, karena malam ini, adalah malam takbiran. Malam ini kami keluar Cuma bertiga, Ulil, Estu (@paangestu), Aga (@Riyanto_aga). Dido yang biasanya habis-habisan di- bully sedang mudik ke habitat asalnya, sementara Arsyad, nyusul terakhiran. Padahal kami bertiga baru keluar dari gapura Griya Pulisen I hampir pukul 21.30 malam, tapi jalanan Boyolali masih ramai banget. Apalagi Jl. Solo-Semarang yang melintasi pasar kota boyolali. Polisi lalu lintas berjaga hampir di setiap persimpangan, memejeng motor dengan lampu panjang berkelap-kelip merah di atas joknya. tembok Kecuali mobil-mobil pemudik yang bernomor polisi B,F,D, dsb., jalanan dipenuhi oleh mobil-mobil bak terbuka yang mengangkut belasan orang, entah kemana tujuan mereka. Yang jelas, hampir setiap mobil sudah dilengkapi dengan speaker jumbo yang meng...

Damainya Gontor Tanpa Marosim~

Di Gontor ada dua jalan pemikiran yang saling bertentangan namun juga selalu berjalan beriringan menemani kehidupan santri. Yang pertaman adalah mereka yang setuju bahwa marosim itu bermanfaat untuk melancarkan kegiatan pondok, dan kedua adalah mereka yang justru menganggap marosim adalah bukti bahwa santri Gontor itu lelet dan tidak punya jiwa ketanggapan Jika diterjemahkan denganbahasa arab yang benar, marosim itu berarti upacara. Namun dalam istilah gontori, marosim adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengurus untuk mempercepat gerak anggotanya. Misalkan marosim pergi ke masjid, marosim keluar kamar sebelum membaca do’a, marosim berwudlu sebelum shalat, marosim masuk kelas, dan masih banyak lagi. Pokoknya selama ini hidup santri Gontor selalu lengket dengan kata marosim.penggunaan kata marosim tersebut merujuk pada anggota-anggota yang diberdirikan dengan suatu posisi barisan tertentu menyerupai upacara jika terlambat. Sebenarnya penggunaa kata marosim itu kurang tep...