Kata
maaf jadi memiliki makna yang jauh lebih banyak setelah dia mengucapkannya
kepadaku. Walaupun tidak langsung secara lisan, but it was more than enough. Apalagi maaf itu diucapkan tanpa dia
melakukan kesalahan.
Memang
segala usaha yang aku coba hanya menghasilkan percakapan satu arah. Seperti antara
wartawan dan narasumber yang sebenarnya tidak mau diwawancarai. Itupun sudah
jauh lebih baik daripada berbulan lalu, ketika aku tidak lain halnya dari
sebuah debu yang ditiup.
Walaupun
menyakitkan, tapi buatku itu bukan berarti kesalahan. Itu hanyalah reaksi wajar
dari hati yang merasa terusik. Yang tidak ingin diganggu oleh hadirku. Ini adalah
jawaban bahwa aku bukanlah yang diinginkannya.
Aku
pun tak tahu setan apa yang merasukinya. Mulut siapa yang sudah mendorongnya,
hingga dia meminta maaf, untuk banyak kesalahannya kepadaku yang tidak pernah
ada.
Ini
adalah tindakan seorang anak manusia yang paling gentle di bulan Juli. Meskipun bulan ini barusaja dimulai. Apalagi dia
berasal dari jenis yang biasanya hanya ingin dimintai maaf.
Mindset ku
soal itu sempurna berubah sudah.
Padahal
saat itu sebenarnya aku sudah merampungkan janjiku. Hanya sampai tulisan itu
selesai. Lantas sudah bersiap untuk melupakan dan merelakan.
Hingga
kata maaf itu datang, membuat akhir dari kisah secret admiring ini tidak ditutup dengan perang dingin. Tidak diakhiri
dengan perang media sosial. Dia memang beda. Bahkan dalam memperlakukan sosok
yang sangat tidak penting dalam hidupnya. Aku.
Pengakuan
maaf itu membuatnya semakin anggun, semakin cantik. Dan semakin pantas untuk. Tapi
semoga tidak akan merubah keyakinanku yang paling penting, bahwa mungkin I wasn’t born for her.
Jadi, aku juga ingin
meminta maaf, kamu lebih tau bagian mana yang seharusnya kamu maafkan. Yrtims kasih
sudah menjadi sosok admired yang baik. Semoga tumbuh dan berkembang dengan
baik. Semoga ada angin yang membawakan tulisan ini kepadamu. :)

Comments
Post a Comment